Rabu, 21 Januari 2015

Asuhan Keperawatan Herpes



LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HERPES




DISUSUN OLEH :
VERY NUR HUDA





FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GRESIK



LAPORAN PENDAHULUAN

1.      PENGERTIAN
Herpes adalah  radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok. Gelembung-gelembung ini berisi air pada dasar peradangan

2.      ETIOLOGI
Penyakit Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Herpes simpleks-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun belakangan diketahui lagi, bahwa virus tipe 1 juga dapat menyebabkan infeksi pada kelamin, begitu pula virus tipe 2 dapat menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks.
Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi dari virus varicella zoster . virus varicella zoster terdiri dari kapsid berbentuk ikosahedral dengan diameter 100 nm. Kapsid tersusun atas 162 sub unit protein–virion yang lengkap dengan diameternya 150–200 nm, dan hanya virion yang terselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dengan cepat dihancurkan oleh bahan organic , deterjen, enzim proteolitik, panas dan suasana Ph yang tinggi

3.      TANDA GEJALA
ü  Gejala prodomal : Keluhan biasanya diawali dengan gejala prodomal yang berlangsung selama 1 – 4 hari.
·         Gejala yang mempengaruhi tubuh : demam, sakit kepala, fatige, malaise, nusea, rash, kemerahan, sensitive, sore skin ( penekanan kulit), nyeri, (rasa terbakar atau tertusuk), gatal dan kesemutan.
·          Nyeri bersifat segmental dan dapat berlangsung terus – menerus atau hilang timbul. Nyeri juga bisa terjadi selama erupsi kulit
·          Gejala yang mempengaruhi mata : Berupa kemerahan, sensitive terhadap cahaya, pembengkakan kelopak mata. kekeringan mata, pandangan kabur, penurunan sensasi penglihatan dan lain – lain.
ü  Timbul erupsi kulit
·         Kadang terjadi limfadenopati regional
·          Erupsi kulit hampir selalu unilateraldan biasanya terbatas pada daerah yang dipersarafioleh satu ganglion sensorik. Erupsi dapat terjadi di seluruh bagian tubuh , yang tersering di daerah ganglion torakalis.
·         Lesi dimulai dengan macula eritroskuamosa, kemudian terbentuk papul – papul dan dalam waktu 12 – 24 jam lesi berkembang menjadi vesikel. Pada hari ketiga berubah menjadi pastul yang akan mengering menjadi krusta dalam 7 – 10 hari. Krusta dapat bertahan sampai 2 – 3 minggu kemudian mengelupas. Pada saat ini nyeri segmental juga menghilang
·         Lesi baru dapat terus muncul sampai hari ke – 4 dan kadang – kadang sampai hari ke 7
·         Erupsi kulit yang berat dapat meninggalkan macula hiperpigmentasi dan  jaringan  parut (pitted scar). Pada lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah dan mereka lebih sensitive terhadap nyeri yang dialami.
4.      KLASIFIKASI
Sebagian besar orang yang terkena penyakit herpes terlambat mengetahui jika dirinya terinfeksi bahkan tidak sadar dapat menyebarkannya. Penularan penyakit herpes melalui Infeksi herpes simpleks ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi. Proses penularan bisa saja terjadi meski tak ada luka pada penderita penyakit herpes yang terbuka. Penggolongan penyakit herpes didasarkan atas jenis virus yang menginfeksi yaitu herpes simpleks dan herpes zoster.
Ø  Herpes simpleks terbagi 2 yaitu :
·         Virus herpes simpleks tipe I (HSV-I) Herpes yang mengenai daerah mulut dan sekitarnya adalah HSV-I (Herpes Labialis).
·         Herpes simpleks virus tipe II (HSV-II) Herpes yang menginfeksi kulit didaerah vagina merupakan HSV-II (Herpes Genitalis) yang penularannya melalui hubungan seksual yang menimbulkan gatal-gatal dan nyeri di daerah genital, dengan kulit dan selaput lendir yang menjadi merah.
Ø  Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan cacar air. Gejalanya khas, yaitu timbul gelembung-gelembung kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu sisi, dan meliputi daerah persyarafan tertentu. Gelembung – gelembung ini terasa nyeri dan dapat pecah sehingga mudah timbul infeksi oleh bakteri. Penyakit ini bukan penyakit kelamin, dan dapat sembuh sempurna Penyakit Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Herpes simpleks-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun belakangan diketahui lagi, bahwa virus tipe 1 juga dapat menyebabkan infeksi pada kelamin, begitu pula virus tipe 2 dapat menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks. Penyakit Herpes genitalis berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif disaat melahirkan maka dianjurkan melahirkan dengan bedah caesar. Orang dengan herpes simpleks aktif sebaiknya sangat hati-hati waktu berhubungan seks agar menghindari infeksi HIV. Orang dengan HIV dan herpes simpleks bersama juga sebaiknya sangat hati-hati waktu terjangkit herpes aktif. Pada waktu itu, viral load HIV-nya biasanya lebih tinggi, dan hal ini dapat meningkatkan kemungkinan HIV ditularkan pada orang lain.

5.      PATOFISOLOGI
Herpes zoster bermula dari Infeksi primer dari VVZ (virus varisells zoster) ini pertama kali terjadi di daerah nasofaring. Disini virus mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga terjadi viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatik. Keadaan ini diikuti masuknya virus ke dalam Reticulo Endothelial System (RES) yang kemudian mengadakan replikasi kedua yang sifat viremianya lebih luas dan simptomatik dengan penyebaran virus ke kulit dan mukosa. Sebagian virus juga menjalar melalui serat-serat sensoris ke satu atau lebih ganglion sensoris dan berdiam diri atau laten didalam neuron. Selama antibodi yang beredar didalam darah masih tinggi, reaktivasi dari virus yang laten ini dapat dinetralisir, tetapi pada saat tertentu dimana antibodi tersebut turun dibawah titik kritis maka terjadilah reaktivasi dari virus sehingga terjadi herpes zoster.
Patofisiologi herpes simpleks masih belum jelas, ada kemungkinan :
ü  Infeksi primer akibat transmisi virus secara langsung melalui jalur neuronal dari perifer ke otak melalui saraf Trigeminus atau Offactorius.
ü  Reaktivitas infeksi herpes virus laten dalam otak.
ü   Pada neonatus penyebab terbanyak adalah HSV-2 yang merupakan infeksi dari secret genital yang terinfeksi pada saat persalinan.





6.      POHON MASALAH


 

 
7.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostik pada Herpes zoster. Tes diagnostik ini untuk membedakan dari impetigo, kontak dermatitis dan herps simplex :
1.      Tzanck Smear : mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan herpes zoster dan herpes simplex.
2.      Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody : digunakan untuk membedakan diagnosis herpes virus
3.       Immunofluororescent : mengidentifikasi varicella di sel kulit
4.      Pemeriksaan histopatologik
5.       Pemerikasaan mikroskop electron
6.      Kultur virus
7.      Identifikasi anti gen / asam nukleat VVZ (virus varisela zoster)
8.      Deteksi antibody terhadap infeksi virus
Pemeriksaan penunjang untuk infeksi HSV (herpes simpleks virus dapat dilakukan secara virologi maupun serologi, masing-masing contoh pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :
a.        Virologi
1.      Mikroskop cahaya. Sampel berasal dari sel-sel di dasar lesi, apusan pada permukaan mukosa, atau dari biopsi, mungkin ditemukan intranuklear inklusi (Lipschutz inclusion bodies). Sel-sel yang terinfeksi dapat menunjukkan sel yang membesar menyerupai balon (ballooning) dan ditemukan fusi. Pada percobaan Tzanck dengan pewarnaan Giemsa atau Wright, dapat ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi intranuklear.
2.      Pemeriksaan antigen langsung (imunofluoresensi). Sel-sel dari spesimen dimasukkan dalam aseton yang dibekukan. Kemudian pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan cahaya elektron (90% sensitif, 90% spesifik) tetapi, pemeriksaan ini tidak dapat dicocokkan dengan kultur virus.
3.      PCR, Test reaksi rantai polimer untuk DNA HSV lebih sensitif dibandingkan kultur viral tradisional (sensitivitasnya >95 %, dibandingkan dengan kultur yang hanya 75 %). Tetapi penggunaannya dalam mendiagnosis infeksi HSV belum dilakukan secara reguler, kemungkinan besar karena biayanya yang mahal. Tes ini biasa digunakan untuk mendiagnosis ensefalitis HSV karena hasilnya yang lebih cepat dibandingkan kultur virus.
Kultur Virus, Kultur virus dari cairan vesikel pada lesi (+) untuk HSV adalah cara yang paling baik karena paling sensitif dan spesifik dibanding dengan cara-cara lain. HSV dapat berkembang dalam 2 sampai 3 hari. Jika tes ini (+), hampir 100% akurat, khususnya jika cairan berasal dari vesikel primer daripada vesikel rekuren. Pertumbuhan virus dalam sel ditunjukkan dengan terjadinya granulasi sitoplasmik, degenerasi balon dan sel raksasa berinti banyak. Sejak virus sulit untuk berkembang, hasil tesnya sering (-). Namun cara ini memiliki kekurangan karena waktu pemeriksaan yang lama dan biaya yang mahal.

b.       Serologi
Pemeriksaan serologi ini direkomendasikan kepada orang yang mempunyai gejala herpes genital rekuren tetapi dari hasil kultur virus negatif, sebagai konfirmasi pada orang-orang yang terinfeksi dengan gejala- gejala herpes genital, menentukan apakah pasangan seksual dari orang yang terdiagnosis herpes genital juga terinfeksi dan orang yang mempunyai banyak pasangan sex dan untuk membedakan dengan jenis infeksi menular sexual lainnya. Sample pada pemeriksaan serologi ini diambil dari darah atau serum.

8.      KOMPLIKASI
Terdapat  beberapa kondisi yang bisa memicu terjadinya reaktivasi herpes diantaranya adalah stress, kelelahan yang berlebihan dan menstruasi. Penyakit Herpes pun sangat bervariasi. Bila dalam keadaan akut bisa menyebabkan perasaan kulit sangat nyeri dan terbakar atau sebaliknya pasien tidak tahu sama sekali bila dirinya telah terjangkit virus herpes karena dalam beberap kondisi bersifat silent.

9.      PENATALAKSANAAN MEDIS
·         Pengobatan  : Pengobatan topical
ü  Pada stadium vesicular diberi bedak salicyl 2% atau bedak kocok kalamin untuk mencegah vesikel pecah.
ü  Bila vesikel pecah dan basah, diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik atau kompres dingin dengan larutan burrow 3 x sehari selama 20  menit.
ü  Apabila lesi berkrusta dan agak basah dapat diberikan salep antibiotik        (basitrasin / polysporin )    untuk mencegah infeksi sekunder selama 3 x sehari.
·         Pengobatan sistemik
Drug of choice- nya adalah acyclovir yang dapat mengintervensi sintesis virus dan replikasinya. Meski tidak menyembuhkan infeksi herpes namun dapat menurunkan keparahan penyakit dan nyeri. Dapat diberikan secara oral, topical atau parenteral. Pemberian lebih efektif pada hari pertama dan kedua pasca kemunculan vesikel. Namun hanya memiliki efek yang kecil terhadap postherpetic neuralgia.
ü  Antiviral lain yang dianjurkan adalah vidarabine (Ara – A, Vira – A) dapat diberikan lewat infus intravena atau salep mata.
ü   Kortikosteroid dapat digunakan untuk menurunkan respon inflamasi dan efektif namun penggunaannya masih kontroversi karena dapat menurunkan penyembuhan dan menekan respon immune.  
ü  Analgesik non narkotik dan narkotik diresepkan untuk manajemen nyeri dan antihistamin diberikan untuk menyembuhkan priritus.
·      Penderita dengan keluhan mata : Keterlibatan seluruh mata atau ujung hidung yang menunjukan hubungan dengan cabang nasosiliaris nervus optalmikus, harus ditangani dengan konsultasi opthamologis. Dapat diobati dengan salaep mata steroid topical dan mydriatik, anti virus dapat diberikan.
·      Neuralgia Pasca Herpes zoster
ü  Bila nyeri masih terasa meskipun sudah diberikan acyclovir pada fase akut, maka dapat diberikan anti depresan trisiklik ( misalnya : amitriptilin 10 – 75 mg/hari).
ü  Tindak lanjut ketat bagi penanganan nyeri dan dukungan emosional merupakan bagian terpenting perawatan.
ü  Intervensi bedah atau rujukan ke klinik nyeri diperlukan pada neuralgi berat yang tidak teratasi.

10.  DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan fungdi barier kulit
2.      Nyeri berhubungan dengan adanya lesi kulit
3.      Gangguan integritas kulit b.d vesikel yang mudah pecah
4.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus dan nyeri dari lesi herpes
5.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses perjalanan penyakit


DAFTAR PUSTAKA

http://wwwmelilea.blogspot.com/2009/10/penyebab-penyakit-herpes-dan-gejalanya.html
http://www.bmodtcenter.com/files/Herpes.pdf

 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HERPES

A.    Pengkajian
a.       Riwayat :
ü  Riwayat menderita penyakit cacar
ü  Riwayat immunocompromised (HIV/AIDS, leukimia)
ü  Riwayat terapi radiasi
b.      Diet
c.       Keluhan utama
ü  Nyeri
ü  Sensasi gatal
ü  Lesi kulit
ü   Kemerahan
ü  Fatique
d.      Riwayat psikososial
ü  Kondisi psikologis pasien
ü   Kecemasan
ü  Respon pasien terhadap penyakit
e.       Pemeriksaan fisik
ü  Tanda vital
ü  Tes diagnostic

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan utama yang muncul adalah :
1.      Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan fungdi barier kulit
2.      Nyeri berhubungan dengan adanya lesi kulit
3.      Gangguan integritas kulit b.d vesikel yang mudah pecah
4.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus dan nyeri dari lesi herpes
5.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses perjalanan penyakit






C.    RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO
DX.KEP
TUJUAN
KRITERIA HASIL
INTERVENSI
1
1
Tidak ada lesi yang pecah

Tidak ada tanda infeksi
1.      Anjurkan klien untuk melaporkan nyeri, demam, drainase yang berbau busuk dan muncul pus
2.      Beritahu pasien bahwa mereka dapat menulari orang lain, oleh karena itu perlu diperhatikan tindakan hieginis rutin seperti pemakaian alat pribadi
3.      Gunakan obat sesuai aturan, pakai pakaian yang menyerap keringat, pertahankan suhu udara tetap dingin / nyaman
4.      Dapat digunakan sarung tangan katun pada malam hari saat muncul keinginan untuk menggaruk pada malam hari
2
2
Rasa nyaman terpenuhi setelah tindakan keperawatan
Rasa nyeri berkurang dan hilang
1.      Kaji kualitas dan kuantitas nyeri
2.      Kaji respon klien terhadap nyeri
3.      Jelaskan tentang proses penyakitnya
4.      Ajarkan tekhnik distraksi dan relaksasi
5.      Hindari rangsangan nyeri
6.      Kolaborasi pemberian analgesic
3
3
Integritas  kulit tubuh kembali dalam waktu 7 – 10 hari
Tidak ada lesi baru, lesi lama mengalami involusi
1.      Kaji tingkat kerusakan kulit
2.      Jauhkan lesi dari manipulasi dan kontaminasi
3.      Kelola terapi topical sesuai program
4.      Berikan diet TKTP

2 komentar:

  1. There are some natural remedies that can be used in the prevention and eliminate diabetes totally. However, the single most important aspect of a diabetes control plan is adopting a wholesome life style Inner Peace, Nutritious and Healthy Diet, and Regular Physical Exercise. A state of inner peace and self-contentment is essential to enjoying a good physical health and over all well-being. The inner peace and self contentment is a just a state of mind.People with diabetes diseases often use complementary and alternative medicine. I diagnosed diabetes in 2010. Was at work feeling unusually tired and sleepy. I borrowed a cyclometer from a co-worker and tested at 760. Went immediately to my doctor and he gave me prescription like: Insulin ,Sulfonamides,Thiazolidinediones but Could not get the cure rather to reduce the pain but brink back the pain again. i found a woman testimony name Comfort online how Dr Akhigbe cure her HIV  and I also contacted the doctor and after I took his medication as instructed, I am now completely free from diabetes by doctor Akhigbe herbal medicine.So diabetes patients reading this testimony to contact his email     drrealakhigbe@gmail.com   or his Number   +2348142454860   He also use his herbal herbs to diseases like:SPIDER BITE, SCHIZOPHRENIA, LUPUS,EXTERNAL INFECTION, COMMON COLD, JOINT PAIN, EPILEPSY,STROKE,TUBERCULOSIS ,STOMACH DISEASE. ECZEMA, PROGENITOR, EATING DISORDER, LOWER RESPIRATORY INFECTION,  DIABETICS,HERPES,HIV/AIDS, ;ALS,  CANCER , MENINGITIS,HEPATITIS A AND B,ASTHMA, HEART DISEASE, CHRONIC DISEASE. NAUSEA VOMITING OR DIARRHEA,KIDNEY DISEASE. HEARING LOSSDr Akhigbe is a good man and he heal any body that come to him. here is email    drrealakhigbe@gmail.com    and his Number +2349010754824

    BalasHapus
  2. Play Immortal Casino Games Online - Shootercasino
    Play Immortal Online Casino game by Immortal Casino for free or with real 제왕 카지노 money at Shootercasino. Sign up 1xbet and claim your welcome bonus and discover 바카라 the

    BalasHapus