Minggu, 30 November 2014

A.    Latar Belakang
Salah satu permasalahan kedokteran yang detrmukan pada dewasa ini adalah penyakit degeneratif diantaranya diabetes Mellitus. Hal ini atas dasar bahwa sistem metabolik memegang peran penting dalam kelangsungan hidup manusia terutama dalam hal pencukupan kadar glukosa dalam darah/suplai insulin dalam tubuh manusia. (Gray Gill : 1991).
Penyakit gangguan metabolik merupakan penyakit yang menahun dengan komplikasi yang baru akan terlihat setelah 15 – 20 tahun kemudian. Dan gejala yang akan timbul dari penyakit diabetes mellitus ini mudah terkena infeksi. Keadaan ini yang ditandai dengan terjadinya perluasan selulitis sehingga menimbulkan vesikula/gula yang hemoragit sehingga dengan cepat jaringan kulit menutup mengalami nikrosis dan dalam beberapa hari kemudian proses tersebut akan cepat meluas.
Sehubungan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus pada pasien dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.P DENGAN GANGREN  AKIBAT DIABETES MELLITUS DIGEDUNG AGATE RSU dr. SLAMET GARUT”.
B.     Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum
Penulis marnpu menerapkan proses keperawatan kepada klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus di gedung Agate RSU dr. Slamet Garut.
2.      Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan karya tulis ini adalah agar penulis dapat:
a.       Mampu melaksankan pengkajian terhadap klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
b.      Mampu merumuskan rnasalah dan diagnosa keperawatan yang timbul dan mungkin timbul pada klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
c.       Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien sesuai dengan prioritas masalah yang bertujuan membantu mengatasi atau mengurangi masalah klien berdasarkan rasionalisasinya
d.      Mampu menerapkun rencana tindakan keperawatan dalam tindakan yang nyata sesuai dengan masalah yang diprioritaskan pada salah seorang klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
e.       Mampu menilai hasil dari pencrapan asuhan keperawatan yang telah dilakukan dalam memenulii kebutuhan klien
f.       Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus dalam bentuk karya tulis.
C.    Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulaa data yang digunakan adalah :
1.      Wawancara
Tanya jawab yang digunakan khususnya kepada klien dan keluarga mengenai hal‑hal yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi saat ini. Riwayat kesehatan sekarang dan riwayat kesehatan keluarga. Disamping itu wawancara dilakukan kepada tim kesehatan lainnya, guna menunjang data yang telah didapatkan.
2.      Observasi
Yang dilakukan pada saat observasi, diantaranya tanda‑tanda vital, keadaan umum, pemenuhan kebutuhan sehari‑hari, sehingga diperoleh data yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keperawatan pada klien.
3.      Pemeriksaan Fisik
Dilakukan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
4.      Studi Dokumenter
Data yang didapatkan olch penulis diantaranya berasal dari dokumen klien dan keluarganya di ruangan, baik tentang masalah kesehatan, maupun tentang masalah keperawatannya.
5.      Studi Pustaka
Menggunakan sumber‑sumber yang berkaitan dengan masalah baik tentang penyakit maupun keperawatannya.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DHF


A.    Pengertian

DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus ) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk AEDES ( AEDES ALBOPICTUS dan AEDES AEGEPTY )

B.     Penyebab

Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dn Aedes Aegepty )

C.    Tanda dan gejala

Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :
-          Meningkatnya suhu tubuh
-          Nyeri pada otot seluruh tubuh
-          Suara serak
-          Batuk
-          Epistaksis
-          Disuria
-          Nafsu makan menurun
-          Muntah
-          Ptekie
-          Ekimosis
-          Perdarahan gusi
-          Muntah darah
-          Hematuria masih
-          Melena

D. Klasifikasi DHF menurut WHO
Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan ( uju tourniquet positif )

Derajat II
Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain.

Derajat III
Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan  lemah, tekanan nadi menurun ( 20 mmhg, kulit dingin, lembab, gelisah, hipotensi )

Derajat IV
Nadi tak teraba, tekanan darah tak dapat diukur

Pemeriksaan Diagnostik
-          Darah Lengkap = Hemokonsentrasi ( Hemaokrit meningkat 20 % atau lebih ) Thrombocitopeni ( 100. 000/ mm3 atau kurang )
-          Serologi = Uji HI ( hemaaglutinaion Inhibition Test )
-          Rontgen Thorac = Effusi Pleura